SMPN 1 Sidareja

SMP Negeri 1 Sidareja Tingkatkan Mutu Pembelajaran Melalui Kegiatan Pengelolaan Kinerja, Perencanaan Pembelajaran, dan Program Sekolah Berbasis Data

Sidareja- Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme tenaga pendidik, SMP Negeri 1 Sidareja menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pengelolaan Kinerja, Perencanaan Pembelajaran, dan Program Sekolah Berbasis Data” pada hari Senin, 28 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis sekolah dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin dinamis dan menuntut efisiensi serta efektivitas kerja. Dengan berfokus pada pendekatan berbasis data, sekolah mendorong seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk melakukan transformasi cara kerja, khususnya dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas, terukur, dan berdampak langsung terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Kegiatan ini menghadirkan Bapak Risto, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sidareja, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pembukaannya, beliau menyampaikan bahwa pengelolaan kinerja guru saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan rutinitas administratif, melainkan harus berbasis pada data konkret dari hasil asesmen nasional dan observasi. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang relevan dan kontekstual, agar mampu menjawab tantangan di kelas secara nyata. "Budaya kerja kita ke depan harus berpijak pada data. Kita tidak hanya mengajar, tetapi juga merefleksikan hasilnya dan terus berbenah," ujar beliau dalam penyampaian materinya.
Selain Kepala Sekolah, hadir pula dua narasumber pendamping yakni Bapak S. R. Tri Mulyono, S.Pd. dan Bapak Dede Yuliana, S.Pd.. Keduanya membawakan sesi yang bersifat praktis dan aplikatif, seperti teknik menyusun modul ajar berbasis analisis hasil belajar siswa, penggunaan instrumen evaluasi, serta contoh nyata program sekolah berbasis data.
Seluruh guru dan tenaga kependidikan mengikuti kegiatan ini dengan semangat tinggi. Suasana kegiatan berjalan dinamis dan interaktif, terlihat dari banyaknya pertanyaan, tanggapan, dan ide-ide yang muncul selama diskusi berlangsung. Beberapa guru bahkan mengajukan ide kolaboratif antar mata pelajaran sebagai tindak lanjut dari perencanaan pembelajaran yang lebih integratif. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk melakukan refleksi bersama terhadap capaian kinerja tahun sebelumnya, serta menyusun rencana strategis sekolah untuk tahun ajaran yang sedang berjalan. Sekolah menyediakan fasilitas pendukung seperti LCD, modul materi, dan perangkat simulasi digital untuk memastikan kegiatan berjalan optimal.
Melalui kegiatan ini, SMP Negeri 1 Sidareja menunjukkan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dalam bidang pendidikan. Kepala sekolah berharap agar hasil dari kegiatan ini tidak berhenti sebagai dokumen, tetapi benar-benar diterapkan dalam praktik pembelajaran sehari-hari di kelas. Dengan adanya pemahaman dan kesadaran bersama tentang pentingnya budaya kerja berbasis data, diharapkan sekolah mampu membangun ekosistem belajar yang sehat, inklusif, dan berorientasi pada hasil. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara periodik sebagai bagian dari sistem pengembangan profesionalisme guru yang berkesinambungan. Harapannya, SMP Negeri 1 Sidareja mampu menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam pengelolaan dan inovasi pendidikan.
Dalam kesempatan yang sama, Bapak S. R. Tri Mulyono, S.Pd. juga menguatkan pemahaman guru mengenai prinsip dasar dari pembelajaran mendalam melalui pendekatan Meaningful, Mindful, dan Joyful Learning. Ia menyampaikan bahwa Meaningful Learning berarti proses belajar harus relevan dengan kehidupan nyata siswa dan memberikan makna personal, bukan hanya hafalan konsep semata. Guru didorong untuk mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman sehari-hari atau konteks lokal agar siswa merasa dekat dan termotivasi untuk belajar lebih lanjut. Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya mengembangkan pengetahuan, tetapi juga nilai dan sikap yang membentuk karakter siswa.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa Mindful Learning menekankan pentingnya kesadaran penuh dan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Guru perlu menciptakan suasana yang mendukung konsentrasi, keingintahuan, dan refleksi diri, sehingga siswa benar-benar memahami mengapa mereka belajar dan bagaimana mereka belajar. Sementara itu, Joyful Learning menjadi elemen penting dalam menjaga motivasi siswa. Pembelajaran yang menyenangkan bukan berarti sekadar bermain, tetapi merancang kegiatan belajar yang interaktif, kreatif, dan menyentuh sisi emosional siswa secara positif. Ketiga pendekatan ini bermakna, sadar, dan menyenangkan ditekankan sebagai fondasi utama dalam penyusunan perencanaan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka dan pembelajaran berdiferensiasi.
Lebih lanjut, Bapak S. R. Tri Mulyono, S.Pd. juga menekankan bahwa penyusunan modul ajar sebaiknya tidak hanya memenuhi struktur administratif, tetapi juga harus mencerminkan ketiga prinsip utama tersebut. Dalam praktiknya, modul ajar yang baik harus mengandung aktivitas yang bermakna (meaningful), seperti tugas yang mengaitkan materi pelajaran dengan isu nyata atau pengalaman lokal siswa. Modul juga perlu dirancang agar mendorong pembelajaran yang sadar (mindful), dengan langkah-langkah yang merangsang siswa berpikir kritis, merefleksi, dan terlibat aktif dalam proses. Selain itu, elemen pembelajaran yang menyenangkan (joyful) wajib hadir melalui pendekatan yang variatif, permainan edukatif, media interaktif, atau strategi kolaboratif yang mampu membangkitkan semangat belajar. Dengan menerapkan ketiga prinsip ini secara konsisten, guru tidak hanya menyusun dokumen pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang hidup, menyentuh emosi, dan berdampak jangka panjang bagi peserta didik.